Manajemen Kebun Kakao dan Konservasi - Cocoa Plantation Management and Conservation


Teknologi dan manajemen yang baik merupakan faktor pendorong bagi percepatan intervensi. Seperti program pengembangan kakao yang dilaksanakan di Bantaeng Sulawesi Selatan dan Poso Sulawesi Tengah. Pada awalnya intervensi program masuk melalui budidaya dan perdagangan namun dalam prosesnya perlu penerapan teknologi termasuk mengelola kebutuhan air bagi komoditi. Seperti di Bantaeng, pelibatan pemuda dalam program terutama dalam pemanfaatan teknologi bagi perkebunan menjadi point kunci. Pemuda setempat membantu petani dalam manajemen kebun mulai dari hulu hingga hilir, mengetahui luasan, produktivitas hingga control terhadap penyakit. Sistem informasi juga memberikan info dan akses ke sumber daya seperti harga jual dan perdagangan.

Program juga mengelola pemanfaatan air dan distribusinya baik untuk masyarakat sebagai konsumsi maupun kebun. Pengelolaan air melalui berbagai sumber dimanfaatkan untuk produktivitas kebun.

_______________________________________________________________________

Good technology and management are driving factors for the acceleration of interventions. Such as the cocoa development program implemented in Bantaeng, South Sulawesi and Poso, Central Sulawesi. Initially the program intervention entered through cultivation and trade but in the process it was necessary to apply technology including managing water needs for the commodity. As in Bantaeng, the involvement of youth in programs, especially in the use of technology for plantations, is a key point. Local youth help farmers in garden management from upstream to downstream, knowing the extent, productivity to control disease. Information systems also provide information and access to resources such as selling prices and trade.

The program also manages water use and distribution both for the community as consumption and for gardens. Water management through various sources is used for garden productivity.















Comments